Minggu, 28 Juni 2015

Keterlibatan Amerika Serikat Dalam Perang Teluk II




I. Perang Teluk II

Perang teluk II adalah perang yang melibatkan Iraq dan Kuwait, dipicu oleh invasi Iraq terhadap Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Perang teluk II merupakan perang teluk pertama bagi AS menjadi salah satu aktor utuh dalam perang teluk. Perang ini melibatkan AS, koalisi negara-negara PBB dan sebagian besar negara Arab untuk membantu Kuwait dalam melawan Iraq. Negara-negara Arab yang terlibat dalam perang ini adalah Arab Saudi, Yaman, Yordania dan PLO (Palistinian Liberation Organization ).

Ada beberapa alasan yang melatar belakangi Iraq melakukan invasi ke Kuwait, yaitu (Mehran, 2005) :
1. Perang teluk I merupakan awal dari upaya invasi iraq terhadap Kuwait. Akibat dari peperangan ini negara Iraq mengalami kerusakan yang berat, banyak tentara dan warga sipilnya yang mati serta Iraq juga mempunyai pinjaman dana dari negara Arab saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab sebanyak $55 Milyar.
2. Iraq menganggap Kuwait sebagai bagian dari Iraq dan berusaha untuk menaklukannya.   
3. Adanya konflik perbatasan yang belum selesai, klaim Iraq atas Kuwait yang telah melakukan pengambilan minyak secara illegal di wilayah teritorial Iraq.  

II. Awal Keterlibatan Amerika Serikat

Akibat dari Invasi Iraq terhadap Kuwait ini, pada tanggal 6 Agustus 1990 PBB menjatuhkan embargo ekonomi terhadap Iraq. Selanjutnya karena semakin rumit nya permasalahan yang terjadi antara Iraq dan Kuwait, Arab Saudi sebagai salah satu negara besar dalam bangsa Arab meminta bantuan pada AS untuk menyelesaikan konflik tersebut pada tanggal 7 Agustus 1990. Hal ini disebabkan karena culture dari negara Arab tentang adanya perasaan sebagai “ Keluarga besar bangsa Arab” negara besar merasa mempunyai hak untuk mengatur dan melindungi negara yang kecil, yaitu dimana posisi Arab Saudi sebagai negara besar yang mempunyai hak untuk melindungi negara kecil yang ada disekitarnya yaitu Yaman, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Oman (DR. Sidik Jatmika, 2014).

Adanya bantuan dari negara Amerika Serikat ini awalnya Saddam Hussein mengira bahwa AS tidak akan ikut campur jika Iraq melakukan invasi kepada Kuwait. Hal ini dikarenakan Saddam Hussein telah meminta pendapat kepada duta besar AS di Iraq – April Catherine Glaspie tentang rencananya untuk melakukan invansi ke Kuwait dan Glaspie memberikan jawaban “ We took no position on these Arab affairs.” (Duff, 2011). Yang kemudian diartikan oleh Saddam Hussein bahwa AS tidak akan ikut campur dalam rencananya untuk melakukan invasi ke Kuwait. Namun ternyata Saddam Hussein salah dalam mengartikan hal tersebut. Setelah Arab Saudi meminta bantuan terhadap Amerika Serikat, Amerika Serikat mulai mengirimkan pasukan nya ke Arab, dibantu juga dengan adanya pasukan dari begara-negara Arab, kecuali Syiria. Kemudian datang juga bantuan militer dari Eropa khusus nya Eropa Barat ( Inggris, Jerman Barat, dan Perancis ), serta bantuan dari beberapa negara dikawasan Asia.

Iraq terus-menerus mendapat kecaman dari dunia Internasional akibat invasi yang telah dilakukannya terhadap Kuwait. Namun, Saddam Hussein memiliki pendirian yang sangat kuat untuk tetap melakukan aneksasi terhadap negara Kuwait, yang kemudian pasukan aliansi yang dipimpin oleh AS memberikan peringatan kepada Iraq untuk meninggalkan Kuwait sampai tanggal 15 Januari 1991. Tetapi, peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh Iraq. Melihat dari sikap Iraq yang tidak peduli akan peringatan yang sudah diberikan oleh AS untuk meninggalkan Kuwait, berlanjut dengan adanya penyerangan ke Iraq. Pada tanggal 16 Januari 1991, tentara AS beserta koalisi dibawah otoritas PBB menyerang wilayah Irak dan wilayah Kuwait yang diduduki Irak melalui serangan udara.

Pada tanggal 23 February 1991, Pasukan aliansi dibawah PBB yang dipimpin oleh AS mulai menyerang pasukan Iraq yang berada di Kuwait. Pasukan aliansi mulai menghentikan jalur supply kebutuhan pasukan Iraq yang berada di Kuwait dan dengan intense melakukan serangan udara dan darat terhadap pasukan Iraq. Sehingga dengan strategi ini dapat membuat lemah dari pasukan Iraq dan akhirnya pasukan Iraq dapat dikalahkan dengan mudah oleh pasukan aliansi PBB. Setelah selama 3 hari pasukan aliansi menggempur pasukan Iraq yang berada di Kuwait, akhirnya pasukan Iraq dapat dipukul mundur dari Kuwait. Kemudian pada tanggal 27 Februari 1991, Presiden AS George W. Bush memerintahkan Iraq untuk melakukan genjatan senjata dan akhirnya  pada tanggal 3 Maret 1991 Iraq mematuhi mandat AS dengan menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB 660 (yang berisi : pasukan Irak harus ditarik mundur dari Kuwait paling lambat tanggal 17 Januari 1991, jika tidak Irak akan berhadapan dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dewan Keamanan),661 (yang berisi : pemberian sanksi ekonomi kepada Irak.) yang menandai berakhirnya Perang Teluk II ini.

III. Negara-negara yang terlibat dalam Perang Teluk II 

1. Kuwait dan PBB (AS, Saudi Arabia, Inggris, Prancis, Belanda, Mesir, Suriah, Oman, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Israel, Afghanistan, Bangladesh, Canada, Belgium, Czechoslovakia, Germany, Honduras, Italy, Niger, Romania, South Korea). PBB memberikan dukungan persenjataan terhadap pasukan aliansi. Israel tidak terlalu banyak berkontribusi dalam Perang Teluk II ini tetapi Israel mendapat serangan dari Iraq.
2. Iraq  (Jordan, Yemen and the Palestine Liberation Organization memberikan dukungan kepada Iraq)  

IV. Akibat perang yang dilakukan Iraq ini, Iraq mendapatkan beberapa konsekuansi

1.  Pada Perang Teluk II ini, negara Iraq mengalami kerusakan dan keterpurukan yang tidak jauh berbeda dari apa yang diterimanya pada saat Perang Teluk I. Dalam perang ini sekitar 100.000 mileter Iraq meninggal dan 2.300 penduduk Iraq meninggal.  
2. Sebagai hasil dari gencatan senjata, Irak harus menerima pengenaan “no-fly zone” atas wilayahnya dan PBB melakukan inspeksi senjata nuklir yang diduga dimiliki oleh Iraq.  
3.  Iraq mendapatkan sanksi ekonomi dan perdagangan Internasioanl.  
4. Sedangkan pihak aliansi yang mendukung Irak seperti Yaman dan PLO pun mengalami masa sulit setelah kekalahan perang Irak melawan Kuwait. Hubungan antara Yaman dan Arab Saudi memanas, dan PLO kurang mendapatkan bantuan kembali dari dunia Arab untuk memperjuangkan Palestina.

V. Danpak Perang Teluk II  bagi AS

1. Kedudukan AS semakin kuat dimata negara-negara Timur Tengah karena dianggap dapat menyeselesaikan dan menghentikan peperangan antara Iraq dan Kuwait.  
2. Muncul nya semangat anti AS di Timur Tengah karena AS dianggap sebagai salah satu aktor yang berpengaruh di Timur Tengah dan hal tersebut akan mengganngu kepentingan kelompok-kelompok di Timur Tengah untuk mewujudkan kepentingannya di Timur Tengah.  
3. Akibat dari perang teluk II ini sebanyak 148 pasukan AS tewas, 458 mengalami luka-luka, 1 orang hilang, serta 121 orang AS luka-luka.  

Daftar Pustaka

Akhmad, I. (2010). Perang-Perang Berpengaruh di Dunia.Yogyakarta: Yogya Bangkit Publisher.
DR. Sidik Jatmika, M. (2014). Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah. Yogyakarta: Maharsa Publising House. 
Duff, G. (2011, January 31). Congressman Ron PAul : Classified Cable Proves US OK'd Saddam's Kuwait Invantion. Retrieved Juni 7, 2015, from Veteranstoday: http://www.veteranstoday.com/2011/01/31/cong-ron-paul-classified-cable-proves-us-okd-saddams-kuwait-invasion/ 
Mehran, K. (2005). The Modern Middle East : A Political History Since The First World War. California: University California Press.
 
 


1 komentar: