I. Perang Teluk
II
Perang teluk II adalah perang yang melibatkan Iraq dan
Kuwait, dipicu oleh invasi Iraq terhadap Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990.
Perang teluk II merupakan perang teluk pertama bagi AS menjadi salah satu
aktor utuh dalam perang teluk. Perang ini melibatkan AS, koalisi
negara-negara PBB dan sebagian besar negara Arab untuk membantu Kuwait dalam
melawan Iraq. Negara-negara Arab yang terlibat dalam perang ini adalah
Arab Saudi, Yaman, Yordania dan PLO (Palistinian
Liberation Organization ).
Ada beberapa alasan yang melatar belakangi Iraq
melakukan invasi ke Kuwait, yaitu (Mehran, 2005) :
1. Perang teluk
I merupakan awal dari upaya invasi iraq terhadap Kuwait. Akibat dari
peperangan ini negara Iraq mengalami kerusakan yang berat, banyak tentara dan
warga sipilnya yang mati serta Iraq juga mempunyai pinjaman dana dari negara
Arab saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab sebanyak $55 Milyar.
2. Iraq
menganggap Kuwait sebagai bagian dari Iraq dan berusaha untuk
menaklukannya.
3. Adanya
konflik perbatasan yang belum selesai, klaim Iraq atas Kuwait yang telah
melakukan pengambilan minyak secara illegal di wilayah teritorial Iraq.
II. Awal Keterlibatan
Amerika Serikat
Akibat dari Invasi Iraq terhadap Kuwait ini, pada
tanggal 6 Agustus 1990 PBB menjatuhkan embargo ekonomi terhadap Iraq.
Selanjutnya karena semakin rumit nya permasalahan yang terjadi antara Iraq dan
Kuwait, Arab Saudi sebagai salah satu negara besar dalam bangsa Arab meminta
bantuan pada AS untuk menyelesaikan konflik tersebut pada tanggal 7
Agustus 1990. Hal ini disebabkan karena culture dari
negara Arab tentang adanya perasaan sebagai “ Keluarga besar bangsa Arab”
negara besar merasa mempunyai hak untuk mengatur dan melindungi negara yang
kecil, yaitu dimana posisi Arab Saudi sebagai negara besar yang mempunyai hak
untuk melindungi negara kecil yang ada disekitarnya yaitu Yaman, Kuwait, Uni
Emirat Arab dan Oman (DR. Sidik Jatmika, 2014).
Adanya bantuan dari negara Amerika Serikat ini awalnya Saddam Hussein mengira bahwa AS tidak akan ikut campur jika Iraq melakukan invasi kepada Kuwait. Hal ini dikarenakan Saddam Hussein telah meminta pendapat kepada duta besar AS di Iraq – April Catherine Glaspie tentang rencananya untuk melakukan invansi ke Kuwait dan Glaspie memberikan jawaban “ We took no position on these Arab affairs.” (Duff, 2011). Yang kemudian diartikan oleh Saddam Hussein bahwa AS tidak akan ikut campur dalam rencananya untuk melakukan invasi ke Kuwait. Namun ternyata Saddam Hussein salah dalam mengartikan hal tersebut. Setelah Arab Saudi meminta bantuan terhadap Amerika Serikat, Amerika Serikat mulai mengirimkan pasukan nya ke Arab, dibantu juga dengan adanya pasukan dari begara-negara Arab, kecuali Syiria. Kemudian datang juga bantuan militer dari Eropa khusus nya Eropa Barat ( Inggris, Jerman Barat, dan Perancis ), serta bantuan dari beberapa negara dikawasan Asia.
Iraq terus-menerus mendapat kecaman dari dunia Internasional akibat invasi yang telah dilakukannya terhadap Kuwait. Namun, Saddam Hussein memiliki pendirian yang sangat kuat untuk tetap melakukan aneksasi terhadap negara Kuwait, yang kemudian pasukan aliansi yang dipimpin oleh AS memberikan peringatan kepada Iraq untuk meninggalkan Kuwait sampai tanggal 15 Januari 1991. Tetapi, peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh Iraq. Melihat dari sikap Iraq yang tidak peduli akan peringatan yang sudah diberikan oleh AS untuk meninggalkan Kuwait, berlanjut dengan adanya penyerangan ke Iraq. Pada tanggal 16 Januari 1991, tentara AS beserta koalisi dibawah otoritas PBB menyerang wilayah Irak dan wilayah Kuwait yang diduduki Irak melalui serangan udara.
Pada tanggal 23 February 1991, Pasukan aliansi dibawah
PBB yang dipimpin oleh AS mulai menyerang pasukan Iraq yang berada di
Kuwait. Pasukan aliansi mulai menghentikan jalur supply kebutuhan
pasukan Iraq yang berada di Kuwait dan dengan intense melakukan
serangan udara dan darat terhadap pasukan Iraq. Sehingga dengan strategi
ini dapat membuat lemah dari pasukan Iraq dan akhirnya pasukan Iraq dapat
dikalahkan dengan mudah oleh pasukan aliansi PBB. Setelah selama 3
hari pasukan aliansi menggempur pasukan Iraq yang berada di Kuwait, akhirnya
pasukan Iraq dapat dipukul mundur dari Kuwait. Kemudian pada tanggal 27
Februari 1991, Presiden AS George W. Bush memerintahkan Iraq untuk melakukan
genjatan senjata dan akhirnya pada
tanggal 3 Maret 1991 Iraq mematuhi mandat AS dengan menerima Resolusi Dewan
Keamanan PBB 660 (yang berisi : pasukan Irak harus ditarik mundur dari
Kuwait paling lambat tanggal 17 Januari 1991, jika tidak Irak akan berhadapan
dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dewan Keamanan),661 (yang
berisi : pemberian sanksi ekonomi kepada Irak.) yang menandai berakhirnya
Perang Teluk II ini.
III. Negara-negara yang terlibat dalam Perang Teluk II
1. Kuwait dan PBB (AS, Saudi
Arabia, Inggris, Prancis, Belanda, Mesir, Suriah, Oman,
Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Israel, Afghanistan, Bangladesh, Canada,
Belgium, Czechoslovakia, Germany, Honduras, Italy, Niger, Romania, South
Korea). PBB
memberikan dukungan persenjataan terhadap pasukan aliansi. Israel tidak
terlalu banyak berkontribusi dalam Perang Teluk II ini tetapi Israel mendapat
serangan dari Iraq.
2. Iraq (Jordan, Yemen and the Palestine Liberation
Organization memberikan dukungan kepada Iraq)
IV. Akibat
perang yang dilakukan Iraq ini, Iraq mendapatkan beberapa konsekuansi
1.
Pada Perang
Teluk II ini, negara Iraq mengalami kerusakan dan keterpurukan yang tidak jauh
berbeda dari apa yang diterimanya pada saat Perang Teluk I. Dalam
perang ini sekitar 100.000 mileter Iraq meninggal dan 2.300 penduduk Iraq meninggal.
2. Sebagai
hasil dari gencatan senjata, Irak harus menerima pengenaan “no-fly zone” atas
wilayahnya dan PBB melakukan inspeksi senjata nuklir yang diduga dimiliki oleh
Iraq.
3.
Iraq
mendapatkan sanksi ekonomi dan perdagangan Internasioanl.
4. Sedangkan pihak
aliansi yang mendukung Irak seperti Yaman dan PLO pun mengalami masa sulit
setelah kekalahan perang Irak melawan Kuwait. Hubungan antara Yaman dan Arab
Saudi memanas, dan PLO kurang mendapatkan bantuan kembali dari dunia Arab untuk
memperjuangkan Palestina.
V. Danpak
Perang Teluk II bagi AS
1. Kedudukan AS
semakin kuat dimata negara-negara Timur Tengah karena dianggap dapat menyeselesaikan
dan menghentikan peperangan antara Iraq dan Kuwait.
2. Muncul nya
semangat anti AS di Timur Tengah karena AS dianggap sebagai salah satu aktor
yang berpengaruh di Timur Tengah dan hal tersebut akan mengganngu kepentingan
kelompok-kelompok di Timur Tengah untuk mewujudkan kepentingannya di Timur
Tengah.
3. Akibat dari
perang teluk II ini sebanyak 148 pasukan AS tewas, 458 mengalami
luka-luka, 1 orang hilang, serta 121 orang AS luka-luka.
Daftar Pustaka
Akhmad, I. (2010). Perang-Perang Berpengaruh
di Dunia.Yogyakarta: Yogya Bangkit Publisher.
DR. Sidik Jatmika, M. (2014). Pengantar Studi
Kawasan Timur Tengah. Yogyakarta: Maharsa Publising House.
Duff, G. (2011, January 31). Congressman Ron PAul : Classified Cable Proves US OK'd Saddam's Kuwait Invantion. Retrieved Juni 7, 2015, from Veteranstoday: http://www.veteranstoday.com/2011/01/31/cong-ron-paul-classified-cable-proves-us-okd-saddams-kuwait-invasion/
Mehran, K. (2005). The Modern Middle East : A Political History Since The First World War. California: University California Press.
Duff, G. (2011, January 31). Congressman Ron PAul : Classified Cable Proves US OK'd Saddam's Kuwait Invantion. Retrieved Juni 7, 2015, from Veteranstoday: http://www.veteranstoday.com/2011/01/31/cong-ron-paul-classified-cable-proves-us-okd-saddams-kuwait-invasion/
Mehran, K. (2005). The Modern Middle East : A Political History Since The First World War. California: University California Press.
Thx
BalasHapus